Siapa bilang
lansia atau orang yang lanjut usia tidak lagi produktif dan sudah tidak dapat
melakukan pekerjaan luar biasa seperti halnya anak muda. Kisah berikut
menggambarkan betapa perkasanya nenek lansia. Di Austria ada seorang nenek
berusia 82 tahun berhasil menggagalkan perampokan bersenjata terhadap sebuah
bank. Herta Wallecker, nenek lansia tersebut melompat dari bagian belakang pria
perampok yang ingin merampok bank di kampungnya, Sank Egyden, Austria Timur.
Nenek Herta
berhasil merobek topeng yang dikenakan perampok dan merampas uang tunai dari
tangannya, kendati si perampok membawa sepucuk pistol dan bom rakitan. Sambil
merampas uang yang ada di tangan perampok, Herta berta berteriak bahwa uang
yang diambil itu milik bank dan menyuruh agar perampok tersebut bekerja untuk
mendapatkan uang. Akhirnya Gerhard P, perampok berusia 62 tahun tersebut
melarikan diri dengan tangan kosong. Tak berapa lama polisi dapat meringkus
penjahat tersebut.
Alkitab
mencatat beberapa orang lansia yang perkasa. Musa, meninggal di usia lanjut,
120 tahun (Ul. 34:7). Di usia 80-120 tahun, dia berhasil membebaskan bangsa
Israel keluar dari perbudakan di Mesir. Di usia lansia tersebut, Musa melakukan
perjalanan panjang memimpin seluruh bangsa Israel yang jumlahnya diperkirakan
mencapai 6.000.000 orang dengan berjalan kaki melintasi padang gurun dan
mengarungi lautan menuju Tanah Perjanjian.
Kaleb bin Yefune
ketika berusia 85 tahun, memimpin peperangan dan berhasil merebut kota Hebron untuk
dijadikan milik pusaka bagi kaum keturunannya. ”Jadi sekarang, telah berumur
delapan puluh lima tahun aku hari ini; pada waktu ini aku masih sama kuat
seperti pada waktu aku disuruh Musa; seperti kekuatanku pada waktu itu
demikianlah kekuatanku untuk berperang dan untuk keluar masuk” (Yos.
14:10c-11).
Yosua bin Nun,
merupakan asisten Musa dan salah seorang utusan yang disuruh Musa untuk memata-matai
kota Yerikho. Di usia 80 tahunan dipilih menjadi pemimpin menggantikan Musa
untuk memimpin bangsa Israel yang jumlahnya jutaan jiwa. ”Lalu Musa memanggil
Yosua dan berkata kepadanya di depan seluruh orang Israel: ’Kuatkan dan
teguhkanlah hatimu, sebab engkau akan masuk bersama-sama dengan bangsa ini ke
negeri yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyang mereka untuk
memberikannya kepada mereka, dan engkau akan memimpin mereka sampai mereka
memilikinya’” (Ul. 31:7). Yosua memimpin bangsanya berperang menaklukkan
daerah-daerah di sekitar Tanah Kanaan. Melawan orang Kanaan, orang Filistin, Moab,
orang Amori, orang Het, orang Hewi, dan orang Yebus.
Daud juga di usia lansia masih tetap kuat. Dia menjadi raja atas bangsa Israel selama 40 tahun (1
Raj. 2:11). Daud meninggal sewaktu usia lanjut. “Raja Daud telah tua dan lanjut
umurnya, dan biarpun ia diselimuti, badannya tetap dingin” (1 Raj. 1:1). Di
usia lanjut pun dia masih tetap memimpin sebagai raja atas seluruh rakyat
Israel yang jumlahnya jutaan jiwa.
Masih
banyak lagi tokoh dalam Alkitab yang tetap berkarya di masa tuanya. Beberapa
hal yang menyebabkan mereka tetap berkarya di usia lansia, yaitu: Pertama, tetap menjaga rohani untuk
tetap sehat dan bertumbuh. “Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun
manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui
dari sehari ke sehari” (2 Kor. 4:16). Sebab kerohanian seseorang tidak
ditentukan oleh usianya. Ada juga yang usianya sudah tua, tetapi rohaninya
masih bayi alias kerdil rohani. “Sebab, sekalipun kamu, ditinjau dari sudut
waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan
asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan
makanan keras” (Ibr. 5:12).
Agar
rohani tetap sehat dan bertumbuh maka perlu disiplin pribadi menyediakan waktu
khusus untuk berdoa dan membaca Alkitab secara teratur. Tanpa memiliki hubungan
yang erat dengan Tuhan melalui pembacaan Alkitab dan berdoa, maka rohani akan
stagnan (berjalan di tempat hingga kemunduran rohani).
Kedua, tetap bekerja. Bekerja tidak
pernah dibatasi oleh usia. Orang-orang usia lanjut yang sewaktu mudanya giat
bekerja, di usia tua mereka juga tetap bekerja. Sebab sewaktu mereka berhenti
bekerja, maka tubuhnya akan lemah, sehingga menjadi sakit-sakitan. Bekerja juga
untuk mencegah pikun. Selain itu, firman Tuhan juga katakan bahwa orang yang
tidak bekerja tidak boleh makan. “Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu,
kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja,
janganlah ia makan” (2 Tes. 3:10). Allah tidak senang dengan pemalas. Sebab
orang-orang malas akan mengalami kekurangan dan menjadi miskin. “”Tidur
sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk
tinggal berbaring,’ maka datanglah kemiskinan seperti seorang penyerbu, dan
kekurangan seperti orang yang bersenjata” (Ams. 24:33-34).
Ketiga, memiliki gairah hidup yang luar
biasa. Orang-orang yang hidupnya bergairah, bagi mereka usia bukanlah halangan
untuk memenuhi ambisi mereka menjadi orang yang berprestasi atau menduduki
posisi tertinggi. Misalnya, ada orang-orang lansia, masih berambisi menjadi
presiden. Padahal usia mereka sudah lebih dari 65 tahun. Mereka begitu energik
untuk meraih ambisi menjadi orang nomor satu di negaranya. Terbukti, beberapa
orang lansia dapat menjadi presiden.
Para
hamba Tuhan yang sudah berusia 70 tahun ke atas pun masih bersemangat melayani
pekerjaan Tuhan. Beberapa di antara mereka masih kuat untuk melakukan
perjalanan misi ke daerah-daerah pedalaman. Gairah hidup mereka sungguh luar
biasa untuk memenangkan jiwa-jiwa bagi Tuhan Yesus. “Beritakanlah firman, siap
sedialah baik atau tidak baik waktunya ...” (2 Tim. 4:2). Meskipun usianya
sudah lanjut, namun mereka tetap memenangkan jiwa-jiwa bagi Kristus. Seperti
misalnya Evangelis Billy Graham yang telah berusia lanjut, namun tetap
bergairah memberitakan Kabar Baik dalam Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) yang
membawa ribuan orang datang kepada Kristus.
Keempat, menjadi teladan hidup bagi
anak-cucunya dan generasi muda. Meski sudah berusia lanjut, namun kehidupannya
dapat menjadi teladan hidup bagi anak-cucunya, sehingga anak-cucu tersebut
dapat meniru hal-hal positif dari kehidupan ayah maupun kakeknya. Keteladanan
hidupnya juga dapat diikuti oleh generasi muda. Sehingga segala prestasi dan
kebaikannya dapat dikenang oleh generasi di bawahnya.
(Tony Tedjo penulis 15 buku, Ketua School Of Writing
(SOW), Dosen STT KHARISMA Bandung-081394401799 pin bb 22441169)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar