MATI, GARA-GARA TAGIHAN LISTRIK
Oleh Tony Tedjo,
M.Th
Kematian merupakan hal yang tidak dapat diduga oleh
setiap orang. Seseorang dapaat mendadak meninggal kapan saja dan di
mana saja. Kematian tidak memandang bulu, pangkat, jabatan, kekayaan, jenis
kelamin, usia, tingkat pendidikan, agama, atau hal lainnya. Kematian
pun bisa saja terjadi melalui peristiwa yang tak terduga. Salah satunya
kematian disebabkan kaget melihat tagihan listrik yang bengkak.
SP Samaradasa, pria berusia 61 tahun meninggal mendadak terkena
serangan jantung. Bermula saat dia mendatangi kantor pusat Dinas Listrik Ceylon
di Kolombo, Sri Lanka pada Jumat, 28 Juni 2013. Dia begitu kaget melihat
tagihan listrik yang membengkak berkali lipat dari tagihan biasanya. Kenaikan
tersebut disebabkan adanya kenaikan tarif listrik sejak bulan lalu. Setelah
membaca tagihan listrik tersebut, Samaradasa jatuh dari kursi dan tergeletak di
lantai. Samaradasa dinyatakan meninggal dunia ketika dibawa ke rumah sakit
setempat.
Negara Sri Lanka memang dikenal sebagai salah satu negara
dengan tarif listrik termahal di kawasan Asia. Untuk setiap kilowatt, memakan
biaya 47 Rupee Sri Lanka atau setara Rp 3.577 per jam. Penyebab mahalnya tarif
ini dikarenakan sekitar dua pertiga aliran listrik di Sri Lanka berasal dari
pembangkit tenaga batu bara atau minyak. Sedangkan sisanya menggunakan
pembangkit tenaga air, namun dengan kelemahan tidak bisa digunakan saat musim
kering melanda.
Persiapan Ajal
Manusia memang tidak bisa memprediksi secara tepat kapan
dia akan meninggal. Namun setidaknya dapat mempersiapkan seandainya kematian
itu datang secara tiba-tiba menimpa dirinya. Berikut ini persiapan apa saja
yang dapat dilakukan untuk persiapaan apabila ajal menjemput:
Satu,
mengenal Tuhan Yesus secara pribadi dan menjadikan Dia sebagai Tuhan atas hidup
kita. Tuhan Yesus adalah pemilik Kerajaan Sorga. ”Di rumah Bapa-Ku banyak
tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab
Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu” (Yoh. 14:2). Oleh karena itu
bila hendak masuk ke dalam Kerajaan Sorga, harus terlebih dahulu mengenal
pemiliknya dan tunduk terhadap si pemilik.
Dua,
menyimpan kekayaan di sorga. Dalam perumpamaan orang kaya yang bodoh
diceritakan mengenai seorang kaya yang memfokuskan hanya pada mengumpulkan
harta kekayaan di dunia saja (Luk. 12:16-21). Dia melupakan persiapan untuk
kehidupan kekal setelah kematian. Sehingga sewaktu dia meninggal jiwanya binasa
dalam kematian kekal. Mengumpulkan harta di surga dapat diwujudkan melalui
kegiatan yang bersifat rohani, seperti menyumbang pelayanan penginjilan,
membantu para hamba Tuhan, mewartakan Injil, dan sebagainya. Sehingga ketika
meninggal, ada mahkota yang diberikan kepada kita.
Tiga, mempersiapkan warisan keuangan bagi keluarga
yang akan ditinggalkan. Bagi yang sudah berkeluarga, bila sewaktu-waktu
meninggal, maka harta yang sudah kita kumpulkan tersebut dapat dipakai oleh
mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Contoh warisan: Royalti penulis
buku atau penyanyi, deposito di bank, tabungan di bank, dan sebagainya.
Empat,
banyak berbuat kebaikan semasa hidup. Segala kebaikan yang telah diperbuat akan
dikenang orang lain setelah kita meninggal. Hal ini juga dapat membantu
mengangkat nama baik keluarga.
Lima,
membawa anggota keluarga kita untuk mengenal Yesus dan menawarkan agar mereka
menerima anugerah keselamatan yang diberikan oleh-Nya. Sebab kita tidak mau
kalau kita meninggal masuk ke sorga, sementara ada salah seorang anggota
keluarga kita yang masuk neraka.
Enam,
sebisa mungkin membereskan segala persoalan semasa hidup. Misalnya membayarkan
hutang dan tagihan kartu kredit. Jangan membebani orang lain untuk membayarkan
semua tagihan hutang kita. Hindari kebiasaan berhutang.
Kesimpulan
Kematian akan menjemput semua orang.
Mereka yang masih hidup menunggu giliran untuk dipanggil. Hadapilah kematian
secara tenang, jangan takut dan panik. Persiapkanlah diri kita sebaik mungkin,
baik secara jasmani maupun rohani. Bagi diri kita sendiri maupun bagi orang
lain. Berusahalah menjadi berkat bagi sesama untuk kemuliaan nama Tuhan.
Tony Tedjo adalah Ketua dan Pengajar pada School Of
Writing (SOW), penulis buku, konsultan penerbitan, membuka les/privat menulis. Dapat dihubungi di 081394401799 dan
022-95193187.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar