Motto: "Mencerdaskan, Memberkati, Menjangkau"

Kamis, 20 Oktober 2011

Pertanyaan Praktis Iman Kristen

1. Apakah Allah itu ada?
• Allah itu benar-benar ada. Sebagai bukti bahwa Allah ada adalah adanya manusia, hewan, binatang, tumbuh-tumbuhan, cakrawala, bulan, dan bintang (Mazmur 19:2; Roma 1:20). Adanya hujan, musim, dan peredaran waktu yang berjalan dengan teratur, membuktikan adanya Allah (Kisah Para Rasul 14:15, 17). Adanya kehidupan, menandakan bahwa adanya si pencipta (Allah), yang memberikan kehidupan itu sendiri. Karena kehidupan itu tidak mungkin ada dengan sendirinya. Manusia bisa menciptakan robot, tetapi manusia tidak bisa memberikan nafas hidup ke dalam dirinya. Hanya Allah sajalah yang mampu melakukannya.

• Untuk mempercayai Allah yang tidak kelihatan, diperlukan iman (Ibrani 11:6). Jika kita percaya, maka kita akan melihat kemuliaan Allah (Yohanes 11:40). ”Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal Tuhan; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi” (Hosea 6:3).

• Alkitab dimulai dengan perkataan ”pada mulanya Allah” (Kejadian 1:1; Yohanes 1:1-3) yang menandakan bahwa permulaan dari alam semesta beserta isinya adalah Allah. Orang yang berkata bahwa Allah itu tidak ada adalah orang yang tidak pernah menyadari bahwa dirinya ada saat ini karena Allah yang menciptakannya. Alkitab mengatakan bahwa orang yang demikian adalah orang bebal (Mazmur 14:1b dan 53:2a). Hanya orang angkuh yang tidak mempedulikan Allah (Mazmur 54:5).

• Orang ateis adalah mereka yang percaya bahwa Allah tidak ada. Orang ateis tidak percaya bahwa Allah menciptakan manusia. Sebaliknya, mereka percaya bahwa manusialah yang menciptakan gagasan tentang Allah.

2. Apakah Allah memiliki tangan, mata, kaki, atau telinga?
• Allah tidak memiliki tangan, kaki, atau telinga, karena Dia adalah Roh (Yohanes 4:24; 2 Korintus 3:17). Roh tidak berdaging dan tidak bertulang (Lukas 24:39).

• Pernyataan seperti ”tangan Tuhan” (Hakim-hakim 2:15; 1 Samuel 5:6; 2 Samuel 24:14; 1 Tawarikh 21:13; Yesaya 59:1; Kisah Para Rasul 11:21; 13:11), ”tangan Allah” (Keluaran 8:19; Ezra 8:22; Ayub 12:9; 19:21; Pengkhotbah 9:1), ”tangan-Mu” (Mazmur 119:73; 139:10), ”mata Tuhan” (Ulangan 11:12; 2 Tawarikh 16:9; Mazmur 33:18; Amsal 15:3; Zakharia 4:10), ”kaki-Nya” (Wahyu 1:15), ”telinga Tuhan” (Yakobus 5:4), ”Aku telah turun” (Keluaran 3:8). Semua itu menyatakan bahwaa Allah dianggap seolah-olah memiliki anggota tubuh seperti manusia, agar mereka mengenal Allah lebih dekat.

3. Allah seringkali disebut sebagai Yehova Jireh, Yehova Rafa, Yehova Syalom, dan sebagainya. Arti dari sebutan itu sendiri apa?
• Yehova Jireh: Tuhan akan mencukupkan (Kejadian 22:14).
• Yehova Rafa: Tuhan adalah penyembuh (Keluaran 15:26).
• Yehova Nissi: Tuhan adalah pemenang (Keluaran 17:15).
• Yehova Syalom: Tuhan adalah keselamatanku (Hakim-hakim 6:24).
• Yehova Raah: Tuhan adalah gembalaku (Mazmur 23:1).
• Yehova Tsidkenu: Tuhan adalah kebenaran kami (Yeremia 23:6).
• Yehova Syemmah: Tuhan menyertai (Yehezkiel 48:35).
• Yehova Tsebhaoth: Tuhan semesta alam (Mazmur 24:10).
• El-Shadai: Allah yang Mahakuasa (Kejadian 17:1; Wahyu 4:8).
• El-Elyon: Allah yang Mahatinggi (Kejadian 14:18-20; Yesaya 14:14).
• El-Gibor: Allah yang Perkasa (Keluaran 7:11).
• Adonai: Allah Penjaga dan Pembela (Yesaya 6:1; Mazmur 35:23).
• Elohim: Allah Pencipta (Kejadian 1:26, 31).
• Yahweh/Yehova: Tuhan, Allah yang kekal yang sudah ada, yang ada dan yang akan datang (1 Yohanes 1:1-2, 14).

4. Apakah benar bahwa Allah memiliki ciri-ciri psikologis seperti yang dimiliki manusia?
• Benar. Allah memiliki ciri-ciri psikologis yang sama dengan manusia, seperti intelek (Kejadian 18:19; Keluaran 3:7; Kisah Para Rasul 15:18); perasaan (Kejadian 6:6; Mazmur 103:8-14; Yohanes 3:16), dan kemauan (Kejadian 3:15; Mazmur 115:3; Yohanes 6:38).

• Allah juga ditampilkan dapat berbicara (Kejadian 1:3), melihat (Kejadian 11:5), mendengar (Mazmur 94:9), berduka (Kejadian 6:6), menyesal (Kejadian 6:6), marah (Ulangan 1:37), cemburu (Keluaran 20:5), dan iba (Mazmur 111:4).

5. Benarkah Allahnya orang Kristen ada tiga?
• Tidak benar. Orang Kristen hanya percaya satu Allah saja (monotheisme).

• Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus adalah Allah yang Esa (Ulangan 6:4). Satu yang jamak. Di mana masing-masing memiliki pribadi dan tugasnya sendiri.

• Perhitungan matematika menurut manusia itu 1+1+1= 3. Tapi perhitungan matematika Allah adalah 1x1x1= 1. Jadi, meski 1 –nya ada 3, tetap saja 1.

• Sebutan Allah Bapa dan Allah Anak tidak berarti menandakan bahwa Allah itu punya bapa dan anak. Sebab Allah dalam ajaran Kristen tidak sama dengan allah-allah agama lain. Sebutan bapa dan anak tersebut hanyalah untuk menunjukkan identitas Allah.

• Allah itu Esa (Ulangan 4:35; 6:4; Yesaya 45:5; Zakharia 14:9; Markus 12:29-32; Yohanes 17:3; 1 Korintus 8:4-6; Efesus 4:4-6; 1 Timotius 2:5).

6. Apakah Allah dalam Perjanjian Lama (PL) berbeda dengan Allah dalam Perjanjian Baru (PB)?
• Allah tetap sama, baik dalam PL maupun dalam PB. Memang, sepertinya Allah dalam PL terkesan lebih sadis dibandingkan dengan Allah dalam PB yang terkesan penuh kasih. Namun, sebenarnya Allah yang sama baik dalam PL maupun PB.

• Ajaran yang mengatakan bahwa Allah dalam PL tidak sama dengan Allah dalam PB merupakan ajaran Marcion, seorang pengajar sesat. Ajarannya menyatakan bahwa kitab PL mengajarkan Allah sebagai pencipta langit dan bumi, Allah sebagai Hakim, Allah yang murka dan gemar berperang, dan tidak mengenal kasih. Sedangkan Allah dalam PB yang diajarkan oleh Yesus Kristus, merupakan Allah yang memiliki kasih dan murah hati.

• Allah yang kita kenal di dalam Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin, hari ini, dan sampai selamanya (Ibrani 13:8). Allah tidak berubah (Ayub 23:13; Maleakhi 3:6).

7. Apakah Allah itu berjenis kelamin? Mengapa kok dikatakan Bapa?
• Allah itu Roh, tidak mempunyai kelamin.

• Sebutan Bapa hanya untuk menandakan kedekatan hubungan antara Allah dan kita, seperti seorang ayah kepada anaknya (Mazmur 103:13; Yesaya 63:16; Yeremia 31:9). Setiap orang yang sudah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya, diangkat menjadi anak-anak Allah (Yohanes 1:12) dan layak menyebut Allah dengan sebutan Bapa (Roma 8:15; Galatia 4:6).

• Allah itu dalam peran-Nya di dunia tidak hanya memiliki sifat-sifat seorang bapak, yaitu: melindungi, menjaga, disiplin, pembela, dan sebagainya; tetapi memiliki sifat-sifat seorang ibu juga, seperti: menghibur, membimbing, merawat, mengasihi dan sebagainya. Hanya saja, yang lebih ditonjolkan adalah sifat-sifat seorang bapak, sehingga dikatakan Bapa.

• Sifat-sifat seorang bapa: Asal-usul, kita semua berasal dari ayah kita. Apabila sesuatu hal diketemukan oleh orang pertama kali, maka kita biasa menyebut orang tersebut dengan sebutan”bapak atau bapa.” Misalnya: Thomas Alfa Edison disebut sebagai ”bapa lampu listrik”; George Washington disebut ”bapa Amerika Serikat”; pemimpin gereja mula-mula disebut ”bapa-bapa gereja.” Kepribadian seorang bapa adalah seorang pribadi yang nyata. Ia berpikir, mengasihi, bekerja, dan mengutarakan isi hatinya kepada orang lain.
(Diambil dari buku ANDA BERTANYA SAYA MENJAWAB: 101 Tanya-Jawab PRaktis Seputar Pokok Iman Kristen, karya Pdp. Tony Tedjo, M.Th. Buku ini dapat dipesan ke 081394401799, dapatkan diskon 20%-30%).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar