Motto: "Mencerdaskan, Memberkati, Menjangkau"

Kamis, 20 Februari 2014

Buku Kelompok Sel


Telah terbit buku baru karya Tony Tedjo berjudul Church Growth Through Cell Group. Buku ini menceritakan mengenai pelayanan kelompok sel yang dilakukan Gereja Mula-Mula dan diterapkan oleh gereja-gereja pada masa kini. Sangat berguna bagi gereja atau pelayanan yang menggunakan sistem kelompok sel. Untuk pemesanan dan informasi hubungi 081394401799.

MATI MENDADAK


MATI, GARA-GARA TAGIHAN LISTRIK
Oleh Tony Tedjo, M.Th

Kematian merupakan hal yang tidak dapat diduga oleh setiap orang. Seseorang dapaat mendadak meninggal kapan saja dan di mana saja. Kematian tidak memandang bulu, pangkat, jabatan, kekayaan, jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, agama, atau hal lainnya. Kematian pun bisa saja terjadi melalui peristiwa yang tak terduga. Salah satunya kematian disebabkan kaget melihat tagihan listrik yang bengkak.
SP Samaradasa, pria berusia 61 tahun meninggal mendadak terkena serangan jantung. Bermula saat dia mendatangi kantor pusat Dinas Listrik Ceylon di Kolombo, Sri Lanka pada Jumat, 28 Juni 2013. Dia begitu kaget melihat tagihan listrik yang membengkak berkali lipat dari tagihan biasanya. Kenaikan tersebut disebabkan adanya kenaikan tarif listrik sejak bulan lalu. Setelah membaca tagihan listrik tersebut, Samaradasa jatuh dari kursi dan tergeletak di lantai. Samaradasa dinyatakan meninggal dunia ketika dibawa ke rumah sakit setempat.
Negara Sri Lanka memang dikenal sebagai salah satu negara dengan tarif listrik termahal di kawasan Asia. Untuk setiap kilowatt, memakan biaya 47 Rupee Sri Lanka atau setara Rp 3.577 per jam. Penyebab mahalnya tarif ini dikarenakan sekitar dua pertiga aliran listrik di Sri Lanka berasal dari pembangkit tenaga batu bara atau minyak. Sedangkan sisanya menggunakan pembangkit tenaga air, namun dengan kelemahan tidak bisa digunakan saat musim kering melanda.

Persiapan Ajal
Manusia memang tidak bisa memprediksi secara tepat kapan dia akan meninggal. Namun setidaknya dapat mempersiapkan seandainya kematian itu datang secara tiba-tiba menimpa dirinya. Berikut ini persiapan apa saja yang dapat dilakukan untuk persiapaan apabila ajal menjemput:
Satu, mengenal Tuhan Yesus secara pribadi dan menjadikan Dia sebagai Tuhan atas hidup kita. Tuhan Yesus adalah pemilik Kerajaan Sorga. ”Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu” (Yoh. 14:2). Oleh karena itu bila hendak masuk ke dalam Kerajaan Sorga, harus terlebih dahulu mengenal pemiliknya dan tunduk terhadap si pemilik. 
Dua, menyimpan kekayaan di sorga. Dalam perumpamaan orang kaya yang bodoh diceritakan mengenai seorang kaya yang memfokuskan hanya pada mengumpulkan harta kekayaan di dunia saja (Luk. 12:16-21). Dia melupakan persiapan untuk kehidupan kekal setelah kematian. Sehingga sewaktu dia meninggal jiwanya binasa dalam kematian kekal. Mengumpulkan harta di surga dapat diwujudkan melalui kegiatan yang bersifat rohani, seperti menyumbang pelayanan penginjilan, membantu para hamba Tuhan, mewartakan Injil, dan sebagainya. Sehingga ketika meninggal, ada mahkota yang diberikan kepada kita.
Tiga,  mempersiapkan warisan keuangan bagi keluarga yang akan ditinggalkan. Bagi yang sudah berkeluarga, bila sewaktu-waktu meninggal, maka harta yang sudah kita kumpulkan tersebut dapat dipakai oleh mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Contoh warisan: Royalti penulis buku atau penyanyi, deposito di bank, tabungan di bank, dan sebagainya. 
Empat, banyak berbuat kebaikan semasa hidup. Segala kebaikan yang telah diperbuat akan dikenang orang lain setelah kita meninggal. Hal ini juga dapat membantu mengangkat nama baik keluarga.
Lima, membawa anggota keluarga kita untuk mengenal Yesus dan menawarkan agar mereka menerima anugerah keselamatan yang diberikan oleh-Nya. Sebab kita tidak mau kalau kita meninggal masuk ke sorga, sementara ada salah seorang anggota keluarga kita yang masuk neraka.
Enam, sebisa mungkin membereskan segala persoalan semasa hidup. Misalnya membayarkan hutang dan tagihan kartu kredit. Jangan membebani orang lain untuk membayarkan semua tagihan hutang kita. Hindari kebiasaan berhutang.

Kesimpulan
            Kematian akan menjemput semua orang. Mereka yang masih hidup menunggu giliran untuk dipanggil. Hadapilah kematian secara tenang, jangan takut dan panik. Persiapkanlah diri kita sebaik mungkin, baik secara jasmani maupun rohani. Bagi diri kita sendiri maupun bagi orang lain. Berusahalah menjadi berkat bagi sesama untuk kemuliaan nama Tuhan.

Tony Tedjo adalah Ketua dan Pengajar pada School Of Writing (SOW), penulis buku, konsultan penerbitan, membuka les/privat menulis.  Dapat dihubungi di 081394401799 dan 022-95193187.

7 B Penghambat Penuaan


7 B Penghambat Penuaan
Oleh Tony Tedjo, M.Th

Manusia secara alamiah akan mengalami proses penuaan, seiring dengan pertambahan usia mereka. Beberapa tanda seseorang yang mengalami penuaan, antara lain pikun, kulit menjadi keriput ddan kempot, pandangan mata mulai kabur, gigi-gigi yang mulai ompong, sifatnya cenderung menjadi kekanak-kanakan, merasakan kesepian, dan lainnya.
Dr Boenjamin Setiawan, pendiri PT Kalbe Farma Tbk, sebuah perusahaan farmasi terbesar di Indonesia membagikan pengalamannya. Dr Boen tercatat sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan mencapai US$ 2,35 milyar atau Rp 22,3 triliun pada tahun 2011. Pria berusia 80 tahun ini memberikan resep khusus bagi para lansia (lanjut usia) agar tetap sehat dan memperlambat penuaan.
Ada 7 B yang bisa menghambat proses penuaan: Pertama, bekerja. ”Jangan bosen bekerja. Terus bekerja. Bekerja apa saja, yang penting bekerja”, tutur Dr Boenjamin. Pernyataan tersebut sesuai dengan firman Tuhan bahwa ”jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan” (2Tes. 3:10b). Bekerja berarti mengembangkan ketrampilan dan kemampuan yang dimiliki seseorang, selain itu agar terhindar dari kemiskinan. Kedua, belajar. Menurut Dr Boen, belajar sangat penting karena otaknya itu perlu dilatih. ”Kalau otak tak bekerja akan cepat mundurnya,” kata Dia. Belajar tidak mengenal batasan usia. Orang yang sepanjang hidupnya masih belajar, maka otaknya akan terus terasah, sehingga tidak cepat pikun. Justru mereka yang sudah tidak lagi belajar, otaknya akan tumpul dan mudah sekali lupa.
Ketiga, berolah raga. Olah raga sangat penting bagi tubuh. Tujuannya agar anggota tubuh tidak menjadi kaku. Selain itu, di usia tua bila tubuh tidak sering digerakkan akan mudah terserang penyakit. Dengan berolah raga teratur juga dapat menghindari kegemukan dan peningkatan kolestrol. Keempat, beristirahat. Istirahat yang cukup sangat membantu tubuh agar tetap segar dan maksimal. Apalagi di usia 50 tahun ke atas, diperlukan istirahat yang cukup. Pekerjaan yang dilakukan secara berlebihan tanpa istirahat, akan menimbulkan kelelahan dan membuat bagian tubuh tertentu menjadi sakit. Dianjurkan untuk melakukan tidur siang dan menghindari tidur lebih dari jam 10 malam. Sebab istirahat yang berlebihan pun akan membuat tubuh menjadi lemas.
Kelima, banyak maunya. Untuk terus maju harus banyak maunya. Maksudnya adalah memiliki kemauan yang baik seperti menanam buah-buahan atau beternak ayam. Dengan kesibukan seperti ini, maka akan mengurangi pikiran buruk dan lamunan yang tidak baik. Adanya kemauan yang baik tersebut akan menambah semangat dan gairah hidup. Keenam, bersyukur. Bersyukur sangat penting. Bersyukur berarti mengakui diri kita apa adanya sesuai dengan usia yang dimiliki. Beryukur atas kondisi tubuh yang tidak lagi sesehat waktu masih muda. Bersyukur bahwa hingga saat ini masih dipelihara dan ditolong Tuhan. Bersyukur buat kesehatan dan pikiran yang tidak pikun. Bersyukur buat keluarga yang tetap mengasihi kita.
Ketujuh, banyak berdoa. Banyak berdoa berarti menyadari bahwa diri kita ini memiliki keterbatasan dan senantiasa melibatkan Tuhan untuk campur tangan dalam kehidupan ini, sehingga tidak mudah putus asa ataupun menjadi bersungut-sungut. Berdoa dapat menghindari dari segala hal yang tidak baik. Banyak berdoa membuat kita bergantung sepenuhnya pada pertolongan Tuhan, sehingga hal-hal yang mustahil dapat menjadi mungkin karena campur tangan Tuhan.

Proses penuaan tidak dapat dihindari oleh semua orang, hanya saja dapat diperlambat. Memang, pada akhirnya semua orang secara alami akan mengalami penuaan dan kondisi fisik semakin lemah. Tetapi orang-orang yang hidupnya di dalam Tuhan akan senantiasa mendapatkan kekuatan baru. Meskipun secara fisik sudah lemah, tetapi secara rohani makin tetap berbuah. ”Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar, untuk memberitakan bahwa TUHAN itu benar, bahwa Ia gunung batuku dan tidak ada kecurangan pada-Nya” (Mzm. 92:15).

Tony Tedjo adalah penulis buku 50 Messages for Wisdom, menulis ribuan artikel diberbagai media, 15 buku, ketua School Of Writing (SOW), Ketua Asosiasi Penulis Rohani Indonesia (APRI).

Asosiasi Penulis Rohani Indonesia (APRI)

Salam dahsyat penulis! Shalom!
Kami menginformasikan bahwa sejak tanggal 3 Januari 2014 telah dibentuk wadah bagi para penulis rohani untuk mengembangkan talenta menulis dan melayani melalui tulisan dengan nama Asosiasi Penulis Rohani Indonesia (APRI). Adapun nama-nama pengurus APRI periode 2014-2016 sebagai berikut:

Ketua: Pdp. Tony Tedjo, S.Th., M.Th., D.Th (c)
Wakil Ketua: Johny Tedjo, S.Th
Sekretaris: Pdt. Daniel R. Sihombing, S.Th
Bendahara: Anggraeni, S.Th (c)
Anggota:
1. Tjetjep Gunawan
2. Dra. Theresia Utami Gunawan, M.Si
3. Samuel
4. Diana Natalie, SH
5. Pdm. Anita Butar-Butar, S.Th., M.Th
6. Ezra Yosua
7. Gabriella Angel
8. Pdm. Edy Yonathan
9. Dra. Yannie


VISI: Membangkitkan 100.000 penulis rohani di Indonesia bagi Kristus.
MISI: -     Menyatukan para penulis rohani dalam persekutuan doa penulis rohani.
-          Melatih kaum awam dan aktivis gereja untuk menjadi penulis rohani dengan dasar kemampuan alkitabiah.
-          Mengadakan seminar literatur dan pengenalan dasar Alkitab diberbagai tempat di Indonesia.
-          Mewartakan Injil melalui literatur berupa warta, buletin, traktak, majalah/tabloid, buku, maupun melalui website.
-          Menggali potensi para pemimpin gereja untuk menulis buku dan ikut mengembangkan pelayanan literatur rohani.

Bagi Anda yang berdomisili di Bandung dan sekitarnya, Anda dapat bergabung bersama kami dalam Persekutuan Penulis Rohani yang diadakan setiap Jumat ke-3 jam 18.00 WIB bertempat di Jl. Jendral Sudirman 509 Bandung.
 
 Bagi Anda yang berminat bergabung bersama kami, Anda dapat mengirimkan data diri Anda ke tonytedjo@gmail.com berikut foto 3x4. Anda akan mendapatkan kartu keanggotaan yang berlaku selama 2 tahun dengan membayar biaya Rp20.000. Untuk informasi dan pendaftaran: 022-95193187; 081394401799.



 

Jumat, 14 Februari 2014

LANSIA MASIH PERKASA



Siapa bilang lansia atau orang yang lanjut usia tidak lagi produktif dan sudah tidak dapat melakukan pekerjaan luar biasa seperti halnya anak muda. Kisah berikut menggambarkan betapa perkasanya nenek lansia. Di Austria ada seorang nenek berusia 82 tahun berhasil menggagalkan perampokan bersenjata terhadap sebuah bank. Herta Wallecker, nenek lansia tersebut melompat dari bagian belakang pria perampok yang ingin merampok bank di kampungnya, Sank Egyden, Austria Timur.
Nenek Herta berhasil merobek topeng yang dikenakan perampok dan merampas uang tunai dari tangannya, kendati si perampok membawa sepucuk pistol dan bom rakitan. Sambil merampas uang yang ada di tangan perampok, Herta berta berteriak bahwa uang yang diambil itu milik bank dan menyuruh agar perampok tersebut bekerja untuk mendapatkan uang. Akhirnya Gerhard P, perampok berusia 62 tahun tersebut melarikan diri dengan tangan kosong. Tak berapa lama polisi dapat meringkus penjahat tersebut.
            Alkitab mencatat beberapa orang lansia yang perkasa. Musa, meninggal di usia lanjut, 120 tahun (Ul. 34:7). Di usia 80-120 tahun, dia berhasil membebaskan bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir. Di usia lansia tersebut, Musa melakukan perjalanan panjang memimpin seluruh bangsa Israel yang jumlahnya diperkirakan mencapai 6.000.000 orang dengan berjalan kaki melintasi padang gurun dan mengarungi lautan menuju Tanah Perjanjian.      
Kaleb bin Yefune ketika berusia 85 tahun, memimpin peperangan dan berhasil merebut kota Hebron untuk dijadikan milik pusaka bagi kaum keturunannya. ”Jadi sekarang, telah berumur delapan puluh lima tahun aku hari ini; pada waktu ini aku masih sama kuat seperti pada waktu aku disuruh Musa; seperti kekuatanku pada waktu itu demikianlah kekuatanku untuk berperang dan untuk keluar masuk” (Yos. 14:10c-11).
Yosua bin Nun, merupakan asisten Musa dan salah seorang utusan yang disuruh Musa untuk memata-matai kota Yerikho. Di usia 80 tahunan dipilih menjadi pemimpin menggantikan Musa untuk memimpin bangsa Israel yang jumlahnya jutaan jiwa. ”Lalu Musa memanggil Yosua dan berkata kepadanya di depan seluruh orang Israel: ’Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkau akan masuk bersama-sama dengan bangsa ini ke negeri yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyang mereka untuk memberikannya kepada mereka, dan engkau akan memimpin mereka sampai mereka memilikinya’” (Ul. 31:7). Yosua memimpin bangsanya berperang menaklukkan daerah-daerah di sekitar Tanah Kanaan. Melawan orang Kanaan, orang Filistin, Moab, orang Amori, orang Het, orang Hewi, dan orang Yebus.
           Daud juga di usia lansia masih tetap kuat. Dia menjadi raja atas bangsa Israel selama 40 tahun (1 Raj. 2:11). Daud meninggal sewaktu usia lanjut. “Raja Daud telah tua dan lanjut umurnya, dan biarpun ia diselimuti, badannya tetap dingin” (1 Raj. 1:1). Di usia lanjut pun dia masih tetap memimpin sebagai raja atas seluruh rakyat Israel yang jumlahnya jutaan jiwa.
            Masih banyak lagi tokoh dalam Alkitab yang tetap berkarya di masa tuanya. Beberapa hal yang menyebabkan mereka tetap berkarya di usia lansia, yaitu: Pertama, tetap menjaga rohani untuk tetap sehat dan bertumbuh. “Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari” (2 Kor. 4:16). Sebab kerohanian seseorang tidak ditentukan oleh usianya. Ada juga yang usianya sudah tua, tetapi rohaninya masih bayi alias kerdil rohani. “Sebab, sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras” (Ibr. 5:12).
            Agar rohani tetap sehat dan bertumbuh maka perlu disiplin pribadi menyediakan waktu khusus untuk berdoa dan membaca Alkitab secara teratur. Tanpa memiliki hubungan yang erat dengan Tuhan melalui pembacaan Alkitab dan berdoa, maka rohani akan stagnan (berjalan di tempat hingga kemunduran rohani).
            Kedua, tetap bekerja. Bekerja tidak pernah dibatasi oleh usia. Orang-orang usia lanjut yang sewaktu mudanya giat bekerja, di usia tua mereka juga tetap bekerja. Sebab sewaktu mereka berhenti bekerja, maka tubuhnya akan lemah, sehingga menjadi sakit-sakitan. Bekerja juga untuk mencegah pikun. Selain itu, firman Tuhan juga katakan bahwa orang yang tidak bekerja tidak boleh makan. “Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan” (2 Tes. 3:10). Allah tidak senang dengan pemalas. Sebab orang-orang malas akan mengalami kekurangan dan menjadi miskin. “”Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring,’ maka datanglah kemiskinan seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata” (Ams. 24:33-34). 
            Ketiga, memiliki gairah hidup yang luar biasa. Orang-orang yang hidupnya bergairah, bagi mereka usia bukanlah halangan untuk memenuhi ambisi mereka menjadi orang yang berprestasi atau menduduki posisi tertinggi. Misalnya, ada orang-orang lansia, masih berambisi menjadi presiden. Padahal usia mereka sudah lebih dari 65 tahun. Mereka begitu energik untuk meraih ambisi menjadi orang nomor satu di negaranya. Terbukti, beberapa orang lansia dapat menjadi presiden.
            Para hamba Tuhan yang sudah berusia 70 tahun ke atas pun masih bersemangat melayani pekerjaan Tuhan. Beberapa di antara mereka masih kuat untuk melakukan perjalanan misi ke daerah-daerah pedalaman. Gairah hidup mereka sungguh luar biasa untuk memenangkan jiwa-jiwa bagi Tuhan Yesus. “Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya ...” (2 Tim. 4:2). Meskipun usianya sudah lanjut, namun mereka tetap memenangkan jiwa-jiwa bagi Kristus. Seperti misalnya Evangelis Billy Graham yang telah berusia lanjut, namun tetap bergairah memberitakan Kabar Baik dalam Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) yang membawa ribuan orang datang kepada Kristus.
            Keempat, menjadi teladan hidup bagi anak-cucunya dan generasi muda. Meski sudah berusia lanjut, namun kehidupannya dapat menjadi teladan hidup bagi anak-cucunya, sehingga anak-cucu tersebut dapat meniru hal-hal positif dari kehidupan ayah maupun kakeknya. Keteladanan hidupnya juga dapat diikuti oleh generasi muda. Sehingga segala prestasi dan kebaikannya dapat dikenang oleh generasi di bawahnya.
(Tony Tedjo penulis 15 buku, Ketua School Of Writing (SOW), Dosen STT KHARISMA Bandung-081394401799 pin bb 22441169)