Motto: "Mencerdaskan, Memberkati, Menjangkau"

Kamis, 20 Februari 2014

MATI MENDADAK


MATI, GARA-GARA TAGIHAN LISTRIK
Oleh Tony Tedjo, M.Th

Kematian merupakan hal yang tidak dapat diduga oleh setiap orang. Seseorang dapaat mendadak meninggal kapan saja dan di mana saja. Kematian tidak memandang bulu, pangkat, jabatan, kekayaan, jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, agama, atau hal lainnya. Kematian pun bisa saja terjadi melalui peristiwa yang tak terduga. Salah satunya kematian disebabkan kaget melihat tagihan listrik yang bengkak.
SP Samaradasa, pria berusia 61 tahun meninggal mendadak terkena serangan jantung. Bermula saat dia mendatangi kantor pusat Dinas Listrik Ceylon di Kolombo, Sri Lanka pada Jumat, 28 Juni 2013. Dia begitu kaget melihat tagihan listrik yang membengkak berkali lipat dari tagihan biasanya. Kenaikan tersebut disebabkan adanya kenaikan tarif listrik sejak bulan lalu. Setelah membaca tagihan listrik tersebut, Samaradasa jatuh dari kursi dan tergeletak di lantai. Samaradasa dinyatakan meninggal dunia ketika dibawa ke rumah sakit setempat.
Negara Sri Lanka memang dikenal sebagai salah satu negara dengan tarif listrik termahal di kawasan Asia. Untuk setiap kilowatt, memakan biaya 47 Rupee Sri Lanka atau setara Rp 3.577 per jam. Penyebab mahalnya tarif ini dikarenakan sekitar dua pertiga aliran listrik di Sri Lanka berasal dari pembangkit tenaga batu bara atau minyak. Sedangkan sisanya menggunakan pembangkit tenaga air, namun dengan kelemahan tidak bisa digunakan saat musim kering melanda.

Persiapan Ajal
Manusia memang tidak bisa memprediksi secara tepat kapan dia akan meninggal. Namun setidaknya dapat mempersiapkan seandainya kematian itu datang secara tiba-tiba menimpa dirinya. Berikut ini persiapan apa saja yang dapat dilakukan untuk persiapaan apabila ajal menjemput:
Satu, mengenal Tuhan Yesus secara pribadi dan menjadikan Dia sebagai Tuhan atas hidup kita. Tuhan Yesus adalah pemilik Kerajaan Sorga. ”Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu” (Yoh. 14:2). Oleh karena itu bila hendak masuk ke dalam Kerajaan Sorga, harus terlebih dahulu mengenal pemiliknya dan tunduk terhadap si pemilik. 
Dua, menyimpan kekayaan di sorga. Dalam perumpamaan orang kaya yang bodoh diceritakan mengenai seorang kaya yang memfokuskan hanya pada mengumpulkan harta kekayaan di dunia saja (Luk. 12:16-21). Dia melupakan persiapan untuk kehidupan kekal setelah kematian. Sehingga sewaktu dia meninggal jiwanya binasa dalam kematian kekal. Mengumpulkan harta di surga dapat diwujudkan melalui kegiatan yang bersifat rohani, seperti menyumbang pelayanan penginjilan, membantu para hamba Tuhan, mewartakan Injil, dan sebagainya. Sehingga ketika meninggal, ada mahkota yang diberikan kepada kita.
Tiga,  mempersiapkan warisan keuangan bagi keluarga yang akan ditinggalkan. Bagi yang sudah berkeluarga, bila sewaktu-waktu meninggal, maka harta yang sudah kita kumpulkan tersebut dapat dipakai oleh mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Contoh warisan: Royalti penulis buku atau penyanyi, deposito di bank, tabungan di bank, dan sebagainya. 
Empat, banyak berbuat kebaikan semasa hidup. Segala kebaikan yang telah diperbuat akan dikenang orang lain setelah kita meninggal. Hal ini juga dapat membantu mengangkat nama baik keluarga.
Lima, membawa anggota keluarga kita untuk mengenal Yesus dan menawarkan agar mereka menerima anugerah keselamatan yang diberikan oleh-Nya. Sebab kita tidak mau kalau kita meninggal masuk ke sorga, sementara ada salah seorang anggota keluarga kita yang masuk neraka.
Enam, sebisa mungkin membereskan segala persoalan semasa hidup. Misalnya membayarkan hutang dan tagihan kartu kredit. Jangan membebani orang lain untuk membayarkan semua tagihan hutang kita. Hindari kebiasaan berhutang.

Kesimpulan
            Kematian akan menjemput semua orang. Mereka yang masih hidup menunggu giliran untuk dipanggil. Hadapilah kematian secara tenang, jangan takut dan panik. Persiapkanlah diri kita sebaik mungkin, baik secara jasmani maupun rohani. Bagi diri kita sendiri maupun bagi orang lain. Berusahalah menjadi berkat bagi sesama untuk kemuliaan nama Tuhan.

Tony Tedjo adalah Ketua dan Pengajar pada School Of Writing (SOW), penulis buku, konsultan penerbitan, membuka les/privat menulis.  Dapat dihubungi di 081394401799 dan 022-95193187.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar